
Lemahnya kesadaran nasionalisme saat ini termasuk akibat kurangnya konseling tentang berwarga negara yang baik. Sudah sepatutnya kita memiliki sikap kenegarawanan dengan memberi contoh - contoh yang positif.
Meminimalisir kekerasan adalah salah satu bentuknya. Bila sobat perhatikan disetiap kejadian kekerasan massa yang terjadi di indonesia selalu dipicu dari protes akibat lambannya respon pihak - pihak terkait. Masalah meruncing bila selalu dilakukan pembiaran tanpa tindakan tegas dan pasti.
Untuk meminimalisir kekerasan bisa diterapkan dari lingkungan keluarga. Misalnya menghindari pemukulan atau kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sehingga anak kita dapat tumbuh tanpa tekanan lingkungan serta tidak mencontoh perbuatan yang selalu menggunakan kekerasan.
Berbagai faktor yang memicu terjadinya tawuran juga ternyata kurangnya peran orang tua dalam mengarahkan anaknya untuk bersikap positif. Ada yang diakibatkan masalah dari orang tuanya misalnya orang tua terlalu sibuk bekerja,single parent, dan sebagainya.
Akibatnya seorang anak yang umumnya ingin mendapat perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya tumbuh mengikuti lingkungannya. Bisa mengarah ke hal yang negatif seperti narkoba, tawuran, geng motor atau bahkan terlibat dalam tindakan kriminal.
Semoga sumpah pemuda bukan hanya sekedar ikrar yang menjadi beban dalam memperingatinya. Jadikanlah sumpah pemuda terukir indah di lubuk hati yang terdalam. Agar dapat di ingat oleh anak cucu kita, bahwa pendahulunya seseorang yang berjiwa besar dalam memajukan bangsa. Amin..
Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Merdeeeeekaaaaaaaaa...!!
Ilustrasi gambar : google.com
amiiin
mudah-mudahan pemuda-pemuda di masa depan akan lebih banyak prestasinya daripada kriminalitasnya
amin.. Tentunya makin damai sejahtera.. Seperti harapan sila kelima dalam pancasila :D
urangmah ges kolot euy..
Ha..ha.. merdeka
adaaww.. Urang teu nyaho.. Kumaha kitu?
Bila kalian menyukai artikel ini silahkan tinggalkan komentar.terima kasih atas kunjungannya.